Cara mencegah masuk angin yang dapat disebabkan oleh kondisi tubuh yang menurun karena kelelahan sehabis bekerja terlalu keras, kurang tidur, terlambat makan atau kedinginan karena kehujanan. Bisa juga karena makanan tertentu, seperti ubi dan kubis, makanan tidak terurai secara benar di dalam usus. Sisa makanan ini kemudian meragi dan mengeluarkan gas.
Istilah “masuk angin” adalah ungkapan populer dalam bahasa Indonesia yang mengacu pada kondisi tubuh yang tidak nyaman atau gejala tidak enak badan, seperti perasaan kembung, mual, pusing, atau pegal-pegal. Meskipun istilah ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di Indonesia, dalam konteks medis atau ilmiah, istilah ini tidak memiliki dasar yang kuat.
Gejala yang terkait dengan istilah “masuk angin” bisa saja berkaitan dengan beberapa faktor, seperti perubahan cuaca, konsumsi makanan atau minuman tertentu, stres, kelelahan, atau penyakit ringan seperti flu biasa. Namun, gejala yang terkait dengan “masuk angin” sebenarnya merupakan gejala umum yang bisa disebabkan oleh banyak faktor, dan kadang-kadang mungkin perlu pemeriksaan medis lebih lanjut jika gejalanya berlanjut atau memburuk.
Baca Juga : Penyebab Muntah dan Diare Pada Anak
Penting untuk diingat bahwa jika Anda atau seseorang mengalami gejala yang tidak nyaman atau merasa tidak enak badan, sebaiknya konsultasikan dengan profesional medis untuk mendapatkan diagnosa yang akurat dan pengobatan yang sesuai.
Cara Mencegah Masuk Angin
Pada umumnya, penyakit ini bisa sembuh tanpa perlu obat. Istirahat dan makan yang cukup, serta hindari terpapar angin secara berlebih dalam waktu yang lama. Mengoleskan minyak kayu putih pada perut dan punggung bisa membantu menghangatkan tubuh.

Di samping itu, ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan sebagai cara mencegah masuk angin :
1. Lakukan olahraga secara rutin, Kenakan jaket atau baju hangat setelah berolahraga, apalagi jika masih berkeringat dan terpapar angin, seperti saat naik kendaraan roda dua. Makan tepat waktu, jangan ditunda-tunda atau terlalu lama membiarkan perut dalam keadaan kosong.
2. Cara mencegah masuk angin dengan menggunakan waktu istirahat atau waktu tidur semaksimal mungkin agar kebugaran tubuh dapat terjaga.
3. Usahakan untuk tidak berlama-lama berada di tempat yang terkena hembusan angin langsung seperti di depan kipas angin, pendingin ruangan atau di dekat jendela mobil yang terbuka.Jangan membiarkan tubuh basah terkena air untuk waktu yang lama. Gunakan lah payung atau jas hujan pada saat hujan.
4. Hindari untuk terlalu sering mengkonsumsi minuman dingin atau es. Selain itu, es yang dijual di warung-warung, terutama di pedagang kaki lima biasanya kurang terjaga kebersihan dagangannya. Bahkan banyak yang terbuat dari air mentah, ada yang gelas tempat es tersebut tidak dicuci bersih, dan sebagainya. Oleh karena itu, lebih disarankan untuk mengkonsumsi es yang dibuat sendiri di rumah.
5. Mengkonsumsi vitamin C yang berguna untuk menambah daya tahan tubuh yang anda konsumsi saat anda merasakan gejala masuk angin seperti perut kembung dan sakit di langit-langit mulut saat menelan sesuatu. Vitamin C dapat anda dapatkan dari berbagai bahan makanan, terutama pada cabai dan jeruk. Vitamin C yang alami jauh lebih baik jika dibandingkan dengan jenis vitamin C buatan yang anda dapatkan dari apotik. Anda juga dapat meminum minuman yang dijual secara botolan untuk penambahan vitamin C.
Gejala Masuk Angin
Gejala-gejala yang sering dikaitkan dengan istilah “masuk angin” dalam percakapan sehari-hari mungkin termasuk:
- Perasaan Kembung: Sensasi kembung atau perut terasa penuh, sering kali disertai dengan perasaan tidak nyaman di daerah perut.
- Pusing: Sensasi pusing atau merasa sedikit pingsan. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan tekanan darah atau kurangnya cairan tubuh.
- Pegal-Pegal: Rasa nyeri atau kekakuan di berbagai bagian tubuh, seperti leher, punggung, atau bahu. Ini bisa disebabkan oleh ketegangan otot atau posisi duduk atau tidur yang buruk.
- Mual: Perasaan ingin muntah, sering kali terkait dengan perasaan tidak nyaman di perut atau gangguan pencernaan.
- Muntah: Keluarnya isi lambung melalui mulut. Ini bisa terjadi jika ada masalah pencernaan atau gangguan perut.
- Nafsu Makan Berkurang: Orang mungkin merasa tidak ingin makan atau merasa kenyang lebih cepat dari biasanya.
- Sesak Napas: Beberapa orang mungkin merasa sulit bernapas atau merasa sesak napas, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor termasuk kecemasan atau gangguan pernapasan ringan.
- Sakit Kepala: Sensasi nyeri atau tekanan di kepala, yang bisa bervariasi dalam intensitas.
- Suhu Tubuh Meningkat: Beberapa orang mungkin merasa tubuhnya lebih hangat dari biasanya, meskipun ini tidak selalu berarti demam.
- Perubahan Mood: Gangguan perut atau kesejahteraan fisik dapat mempengaruhi mood seseorang, membuatnya merasa lebih lelah atau mudah marah.
Selain anda mengetahui cara mencegah masuk angin, anda juga harus mengetahui bagaimana cara untuk mengobati masuk angin itu sendiri antara lain:
1. Mengkonsumsi langsung kencur yang sudah dikupas dan siberdihkan dengan sedikit tambahan garam.
2. Campurkan 3 siung bawang putih yang sudah dihaluskan dengan satu sendok madu dan sedikit gula batu. Aduk campuran bawang putih tersebut sampai rata kemudian saring dan konsumsi setiap hari hingga masuk angin sembuh.
3. Siapkan 25 gram temulawak, 15 gram jahe, 80 gram daun lidah buaya, 20 gram kencur, serta 500 cc air. Rebus semua bahan setelah dibersihkan hingga mendidih. Biarkan sampai airnya menjadi setengahnya. Minum air rebusan 2 kali dalan sehari saat kondisi masih hangat.
4. Minum rebusan dengan bahan satu potong gula kelapa, cabe merah satu butir, buah asam tiga biji, daun jambu biji yang masih muda sepuluh lembar, sedikit garam dan air putih satu liter. Rebus hingga mendidih kemudian saring dan minum sehari dua kali.
5. Dengan rebusan daun pepaya adalah cara mencegah masuk angin. rebus 2 lembar daun pepaya yang sudah dicuci bersih dengan air putih 200 cc. Kemudian minum rebusan itu 2 kali sehari secara teratur dan rutin selagi masih hangat sampai anda sembuh.
Apakah Masuk Angin menular ke orang lain?
Tidak, istilah “masuk angin” sebagaimana yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di Indonesia biasanya tidak merujuk pada kondisi yang menular dari orang satu ke orang lain. Sebaliknya, gejala yang dikaitkan dengan “masuk angin” biasanya bersifat individual dan tidak terkait dengan penularan dari satu individu ke individu lainnya.
Namun, beberapa kondisi yang memiliki gejala mirip dengan “masuk angin”, seperti pilek atau flu, bisa menular dari orang ke orang melalui kontak dengan droplet pernapasan, sentuhan, atau benda-benda yang terkontaminasi. Jadi, jika seseorang memiliki gejala seperti pilek atau flu, penting untuk menjaga kebersihan pribadi, menggunakan tisu atau siku tangan saat bersin atau batuk, dan menghindari kontak dekat dengan orang lain untuk mencegah penularan.
Apa Beda Masuk Angin dengan Angin Duduk?
“Masuk Angin” dan “Angin Duduk” adalah dua istilah dalam budaya Indonesia yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi kesehatan tertentu. Namun, perlu dicatat bahwa istilah-istilah ini tidak memiliki dasar medis yang kuat dan sering digunakan secara ambigu. Berikut adalah perbedaan antara kedua istilah tersebut:
- Angin Duduk:
- Angin duduk adalah istilah dalam tradisi Jawa yang mengacu pada suatu kondisi di mana angin dianggap masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori kulit, terutama pada bagian punggung atau pinggang.
- Orang yang diyakini mengalami angin duduk sering mengalami gejala nyeri, pegal-pegal, atau ketidaknyamanan pada bagian punggung atau pinggang.
- Konsep angin duduk lebih terkait dengan keyakinan dan budaya daripada ilmu medis modern.
- Masuk Angin:
- “Masuk angin” adalah istilah umum yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di Indonesia untuk menggambarkan berbagai gejala yang tidak enak badan, seperti perut kembung, pusing, mual, pegal-pegal, dan sejenisnya.
- Istilah ini cenderung ambigu dan tidak merujuk pada kondisi medis spesifik, tetapi lebih mengacu pada kumpulan gejala yang umumnya tidak memiliki penyebab yang jelas atau seringkali bersifat ringan.
- Gejala yang terkait dengan “masuk angin” bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan cuaca, stres, makanan atau minuman tertentu, atau penyakit ringan.
Keduanya merupakan istilah yang berakar dalam budaya dan kepercayaan tradisional, tetapi tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Jika Anda atau seseorang mengalami gejala kesehatan yang tidak nyaman, lebih baik berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan penjelasan yang akurat dan pengobatan yang sesuai.
4 thoughts on “Cara Mencegah Masuk Angin”